Ilmuwan terkejut ketika melihat adegan mengharukan dari seekor induk  simpanse yang sedang berduka. Gambar-gambar mengejutkan yang menunjukkan  bagaimana simpanse berduka sama seperti manusia ketika anak yang  dicintainya itu menghembuskan nafas terakhir
 Ilmuwan sudah tahu bahwa ibu simpanse membangun hubungan fisik yang  dekat dengan anak-anak mereka. Ibu simpanse membawa anak mereka dalam  pelukannya sampai dua tahun. Mereka menyusui anaknya sampai berusia enam  tahun.
Tapi, sekarang ilmuwan tahu bahwa simpanse ternyata juga bersedih ketika  anaknya mati. Ilmuwan berhasil memfilmkan bagaimana kesedihan seorang  ibu simpanse yang ditinggal mati oleh anaknya yang baru berusia 16  bulan. Simpanse itu meratapi kepergian anaknya dengan caranya sendiri.
Ibu simpanse itu terus membawa jasad anaknya untuk lebih dari 24 jam.  Setelah itu, ibu simpanse lembut meletakkan jasad anaknya di tanah.  Kemudian dari jarak dekat, dia memandangi wajah anaknya.
Secara berkala ia kembali ke tubuh anaknya. Si ibu simpanse itu  menyentuh lembut wajah dan leher anaknya dengan jari-jarinya untuk  memastikan apakah anaknya memang benar-benar telah tiada.
Dia kemudian memanggil satu simpanse dari kelompoknya untuk meminta  pendapat kedua soal kematian anaknya. "Pada hari berikutnya, simpanse  telah meninggalkan tubuh anaknya," tulis laporan Institut  Psikolinguistik Max Planck.
Wawasan Unik 
Dr Katherine Cronin dan Edwin Van Leeuwen bersama Prof Mark Bodamer dari  Universitas Gonzaga (Washington) dan Innocent Chitalu Mulenga mengambil  gambar ibu simpanse itu di Chimfunshi, Zambia.
Cronin mengatakan penelitian ini memberikan wawasan unik mengenal bagaimana simpanse meratapi kesedihannya.
"Setelah menggendong mayat bayinya selama lebih dari satu hari, ibu  simpanse meletakkan tubuh anaknya di lapangan," kata Cronin. "Dia  berulang kali mendekati tubuh anaknya. Jari-jarinya menempel pada wajah  dan leher bayi selama beberapa detik."
Ibu simpanse tetap dekat dengan tubuh anaknya selama hampir satu jam. Dia kemudian membawa jasad anaknya ke kelompok simpanse.
Ibu simpanse meminta kelompoknya untuk menyelidiki tubuh anaknya. "Pada  hari berikutnya, ibu itu tidak lagi membawa tubuh bayi," terang Cronin.
Laporan yang dipublikasikan dalam American Journal of Primatologi ini  memberikan gambaran bagaimana primata bereaksi terhadap kematian orang  dekat. Apakah mereka mengerti tentang kematian. Apakah mereka berkabung.
Peneliti percaya bahwa simpanse mengalami masa transisi yang unik.  Sebagai ibu, simpanse belajar tentang kematian bayinya. Suatu proses  yang belum pernah dilaporkan secara rinci.
"Video ini sangat berharga karena si ibu simpanse memaksa seseorang  untuk berhenti dan berpikir tentang apa yang mungkin terjadi dalam benak  primata lainnya," kata Cronin.




0 komentar:
Posting Komentar